12 Jul 2023 | Berita, Kopi
Kopi Indonesia memiliki daya tarik yang luar biasa, akses pasarnya semakin terbuka lebar. Dikutip dari pertanian.go.id, kopi Indonesia kembali harumkan bangsa di acara pameran kopi terbesar di Belanda, yang kali ini dilaksanakan di Westergas, Amsterdam mulai dari tanggal 30 Maret hingga 1 April 2023.
“Kegiatan ini peluang besar bagi Indonesia untuk memperkenalkan kopi Indonesia ke kancah internasional, karena ini merupakan festival tahunan yang mempertemukan para produsen kopi di dunia dengan pasar kopi eropa. Pada kesempatan ini, KBRI Indonesia di Belanda menempatkan 4 pelaku usaha utama pada Pavilion Indonesia untuk ikut berpartisipasi pada pameran ini yaitu Desa Sejahtera Astra, Dua Coffee, Catur Coffee, dan Kopi Tuku,” ujar Bernard Langoday, salah satu Socioprenur Coffee Indonesia, yang turut hadir mendampingi dan mengawal booth Paviliun Indonesia bersama dengan KBRI Belanda untuk mempromosikan 3 varian kopi nasional dari pelaku usaha yang menjadi binaan Kementerian Pertanian khususnya Ditjen. Perkebunan.
Bernard menjelaskan, Desa Sejahtera Astra yang diundang oleh KBRI di Belanda bekerjasama dengan IPB University membawa 3 produk kopi hasil kurasi binaan Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Perkebunan seperti Organik Java Preanger, Luwak Arabika Gayo, dan Robusta Pinrang.
Menurut Bernard, dengan jumlah pengunjung yang tercatat lebih dari 5.000 orang selama 3 hari ini, tentu saja menjadi potensi kerjasama ekspor kopi Indonesia. “Pameran kopi ini diharapkan menjadi peluang yang baik bagi pengusaha dan eksportir kopi Indonesia untuk mempromosikan kopi Nusantara secara luas bagi para penikmat kopi eropa khususnya 3 varian kopi yang memang sengaja kami kirimkan sampelnya karena ada permintaan khusus dari beberapa buyer di Belanda,” ujarnya.
Lebih lanjut, Bernard mengatakan, selain memperkenalkan kopi nasional, pada pameran ini juga dilakukan pertemuan dengan beberapa teman-teman roastery yang berpusat di Rotterdam dan Den Hague, mulai dari tanggal 4 hingga 5 April 2023, yang fokus pada pemasaran kopi jenis organik dan luwak.
“Terlihat pada pameran tersebut, Kopi luwak gayo binaan Ditjen. Perkebunan, Kementerian Pertanian meraih interested dan insights yang sangat bagus dengan model B2B,” ujarnya.
Diketahui berdasarkan dari hasil festival, Desa Sejahtera Astra berhasil melakukan MoU untuk produk inovasi kopi terbaru, Kopi Celup dengan komitmen pembayaran dan investasi untuk 15.000 kaleng kopi celup bersama Coffee Cupping International selaku mitra produksi, dagang, dan investasi. Selain itu, Desa Sejahtera Astra berhasil terkonekasi ke 20 lebih perusahaan, serta melakukan company visit di 2 perusahaan kopi terbesar di Belanda dan Belgia yaitu Daarnhouwers Co BV dan SAS Coffee Company.
Disisi lain, Pimpinan SAS Coffee Company dari Belgia melalui Merk Brand “Beanmeup” dalam wawancaranya menyatakan ketertarikannya terhadap kopi organik Java Preanger dari Indonesia. Ia juga mengatakan, “Ini adalah biji yang paling kami sukai. Washed Preanger dari Indonesia. Pada tahun 2016 lalu ketika dijawa kami membawa beberapa, namun sayangnya kami tidak dapat menemukan green beans di Eropa, untuk itu kami sangat senang bertemu dengan teman dari Indonesia di festival ini. Kami ingin sekali mendukung bisnis kopi Indonesia. Oleh karena itu kami membutuhkan minat klien pada biji kopi ini,” ujarnya.
Pada kesempatan yang berbeda, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah, mengapresiasi kontribusi KBRI Belanda untuk melibatkan beberapa varian kopi nasional dalam pameran tersebut.
“Belanda merupakan salah satu pasar potensial kopi Indonesia dan juga mitra kerja untuk ekspor produk perkebunan Indonesia. Khusus Kopi, Belanda merupakan importir kopi terbesar ke-7 di Eropa dengan konsumsi per kapita rata-rata mencapai 8,3kg/tahun/orang dan tercatat memiliki peningkatan ekspor kopi dari Indonesia ke Belanda sekitar 54,69% di tahun 2022 dibandingkan tahun sebelumnya. Secara umum, ekspor kopi Indonesia pada tahun 2022 meningkat 4,2% dari sisi volume dan meningkat 23,4% dari sisi Nilai dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Andi Nur.
Andi Nur menekankan, terlaksananya pameran ini merupakan sarana penting untuk mempromosikan komoditas perkebunan Indonesia ke Luar Negeri, khususnya Kopi Indonesia yang memang dikenal cita rasa khas dan tidak didapat di sentra produsen kopi negara lain.
“Melalui promosi ini, kami harapkan menjadi salah satu strategi Ditjen, Perkebunan dalam mengakselerasi peningkatan ekspor komoditas perkebunan tiga kali lipat atau dikenal dengan kebijakan Gratieks (Gerakan 3 kali lipat ekspor) hingga tahun 2024. Kami terus mendorong terbangunnya Branding kopi Indonesia di perdagangan dunia. Seperti apa yang pernah dikatakan oleh Menteri Pertanian bahwa kedepan, tidak ada 1 pun café Coffee di Dunia tanpa adanya Kopi dari Indonesia. Semoga kopi Indonesia terus berjaya dalam perdagangan dunia tanpa ada hambatan perdagangan,” harap Andi Nur.
Bagikan:
8 Jul 2023 | Artikel, Kopi
Dalam budidaya kopi, pemangkasan cabang merupakan salah satu kegiatan perawatan yang penting untuk dilakukan. Pemangkasan tanaman kopi yang tepat, akan membuat pertumbuhan tanaman dan hasil panennya optimal. Pemangkasan bertujuan untuk membuang beberapa cabang yang tidak produktif dan tumbuh tidak terkendali. Selain itu, pupuk yang diberikan dapat diserap baik bagi tanaman untuk pembentukan bunga dan biji kopi.
Oleh karena itu, pemangkasan cabang kopi perlu dilakukan secara berkala. Proses pemangkasan tanaman kopi membutuhkan keahlian, pemahaman, dan metode pemangkasan yang tepat.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut penjelasan lengkap seputar pemangkasan tanaman kopi.
Pemangkasan Bentuk
Metode pemangkasan kopi yang pertama yaitu pemangkasan bentuk. Sesuai dengan namanya, pemangkasan ini bertujuan untuk membuat bentuk tanaman kopi lebih proporsional.
Tanaman kopi dipangkas supaya tidak terlalu tinggi dan memiliki cabang yang banyak dan tumbuh menyamping. Bentuk yang proporsional ini memudahkan dalam perawatan dan proses pemanenan.
Pemangkasan Produksi
Tanaman kopi membutuhkan makanan yang cukup untuk dapat memproduksi biji kopi. Makanan ini di dapat dari pemberian unsur hara yang diberikan pada saat proses pemupukan.
Cabang tanaman kopi yang terlalu banyak, membuat produksi biji kopi tidak dapat maksimal. Hal ini karena unsur hara yang diserap akan dibagi ke berbagai cabang, sehingga setiap cabang hanya mendapatkan sedikit makanan.
Pemangkasan Rejuvinasi
Setiap tanaman memiliki umur produktivitasnya masing-masing. Tanaman kopi memiliki umur produktivitas dari umur 5 tahun sampai 20 tahun. Ketika sudah melewati umur 20 tahun, produksi biji kopi akan terus menurun.
Pada tahap ini diperlukan peremajaan tanaman kopi. Rejuvenasi atau peremajaan dapat dilakukan dengan metode pemangkasan cabang tanaman kopi. Cabang yang sudah dipotong, akan tumbuh cabang baru yang dapat memproduksi biji kopi lebih banyak lagi.
Pemangkasan Sisi
Pemangkasan sisi atau side pruning adalah pemangkasan cabang tanaman kopi yang hanya dilakukan pada satu sisi dan sisi yang berlawanan tetap dibiarkan. Metode ini bertujuan untuk membentuk cabang tanaman kopi yang baru. Akan tetapi, cabang yang berlawanan yang tetap dibiarkan, masih dapat memproduksi biji kopi.
Pemangkasan Total
Berbeda dengan pemangkasan samping yang masih menyisakan satu sisi tanaman untuk tetap berproduksi. Pada pemangkasan total, semua cabang tanaman kopi dipotong, tanpa menyisakan cabang satupun.
Metode pemangkasan yang satu ini kurang direkomendasikan, karena produksi biji kopi akan terhenti selama 2 tahun. Pemangkasan ini hanya dilakukan pada tanaman yang terkena hama penyakit yang cukup parah, sehingga untuk menghilangkannya harus dilakukan pemangkasan total.
Bagikan:
8 Jul 2023 | Berita, Kopi
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berkomitmen untuk meningkatkan kapasitas petani kopi di Indonesia untuk mendorong kualitas hasil produksi. Sebagaimana dilansir kompas.com, hal ini dilakukan dengan replikasi model bisnis kopi dengan skema program Makmur di beberapa wilayah di Indonesia.
Dalam upaya meningkatkan produksi kopi di Indonesia, sinergi BUMN melalui inisiatif PMO Kopi Nusantara akan meningkatkan jumlah luas lahan kebun kopi yang menjadi area implementasi program Makmur Kopi di lima wilayah.
Lima wilayah tersebut mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Bagian Selatan, dan Sumatera Bagian Utara. Dengan meningkatkan luas lahan, diharapkan replikasi model bisnis yang salah satu tujuannya adalah meningkatkan produktivitas lahan dapat dilakukan secara masif di lokasi lainnya.
Peningkatan produktivitas akan dilakukan dari tiga sisi, yaitu kenaikan kuantitas, penguatan kualitas, dan pengembangan adaptasi petani terhadap iklim. Diharapkan dengan perluasan akses terhadap agro-input, pembiayaan, pendampingan, dan pemasaran, target peningkatan produktivitas ini dapat dicapai.
“Kalau kita melihat produktivitas kopi rakyat di Indonesia yang belum bisa bersaing dengan negara tetangga, bisa jadi adalah dampak dari budidaya kopi yang belum menjadi komoditas utama bagi petani,” ujar Dwi Sutoro, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara dan Project Management Officer (PMO) Kopi Nusantara dalam siaran pers, Minggu (26/2/2023).
“Inisiatif yang kami lakukan saat ini salah satunya untuk mendorong agar petani bisa fokus membudidayakan kopi sebagai mata pencaharian yang bisa meningkatkan taraf hidup keluarganya,” imbuhnya.
Adapun permintaan kopi di seluruh dunia tercatat terus meningkat setiap tahunnya, namun Indonesia terus tersalip oleh Vietnam dan Kolombia dalam hal produksi dan ekspor kopi.
“Peran Indonesia sebagai produsen kopi terbesar keempat di dunia cukup signifikan di pasar global. Selain meningkatkan produktivitas, inisiatif program Makmur Kopi ini juga perlu memberikan nilai tambah dalam rantai nilai kopi agar kita bisa mengejar ketertinggalan Indonesia di bursa komoditas dunia,” jelas Reynaldi Istanto, Tenaga Ahli Menteri BUMN Bidang Global Value Chains.
Kementerian BUMN berharap dengan implementasi program Makmur Kopi oleh PMO Kopi Nusantara dapat memajukan industri kopi di Indonesia dan meningkatkan kesejahteraan para petani kopi.
Bagikan:
22 Jun 2023 | Artikel, Kopi
Tiga tahun terakhir, perhatian pegiat kopi kepada robusta makin besar. Harap mafhum, 85% kopi di Indonesia merupakan jenis robusta. Kementerian Pertanian mencatat luas lahan kopi di Indonesia pada 2021 mencapai 1.257.790 ha.
Dari luasan itu, 83% di antaranya merupakan kebun robusta di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Pendampingan ke petani kopi robusta menyebabkan kualitas buah melonjak signifikan.
Aris Mawardi di Banyuwangi, Jawa Timur, sejak 2015 mendampingi 50 petani. Pemuda 38 tahun itu menekankan pentingnya pemetikan buah kopi matang berkulit merah. Petik merah mengoptimalkan mutu kopi dan merangsang pembuahan fase berikutnya.
Hasil pendampingan itu membuahkan hasil. Para petani mampu menjual Rp45.000 per kg (harga per Januari 2023) kopi beras. Bandingkan dengan sebelum pendampingan, mereka menjual paling banter Rp20.000 per kg kopi beras.
Nun di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat harga jual kopi beras robusta terkerek hingga Rp47.000 per kg kopi beras. Harga jual kopi beras sebelumnya Rp19.000—Rp23.000 per kg.
Menurut petani kopi setempat, Suhandi, peningkatan harga seiring kian baiknya mutu kopi setelah adanya pendampingan.
Menurut Ketua Program Studi Pascasarjana Sosiologi Pedesaan, Institut Pertanian Bogor, Dr. Lala M. Kolopaking, M.S., tren kopi yang tengah naik daun bisa jadi pemantik generasi muda tertarik untuk terjun di pertanian terutama di bidang hulu atau terjun ke kebun.
Lala yang melakukan pembinaan di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu tidak sekadar mengedukasi mengenai budidaya sehingga harga optimal.
Pasalnya Doktor School of Social Science alumnus University Scinece Malaysia itu juga kerap melibatkan pemuda setempat untuk aktif dalam budidaya kopi. Menurut Lala regenerasi menjadi kunci agar bisnis kopi kian langgeng.
Apalagi pasar terbuka, permintaan kian tinggi. Tingginya permintaan kopi itu menunjukkan, robusta bukan kopi inferior, faktanya robusta asal Indonesia banyak diminati konsumen mancanegara.
Bagikan: