+62 81321816585 cs@nusantara-agri.com
Mudahnya Pembuatan Virgin Coconut Oil

Mudahnya Pembuatan Virgin Coconut Oil

Virgin coconut oil adalah minyak yang diproses secara alami dari daging kelapa segar atau derivatnya. Minyak kelapa rakyat yang diolah dari daging kelapa segar sudah dapat disebut virgin coconut oil (VCO). Akan tetapi, kualitas minyak hasil pengolahan tradisional kebanyakan di bawah standar mutu yang diinginkan pasar.

DIkutip dari trubus.id, banyak jalan menghasilkan minyak kelapa murni. Salah satunya, dengan cara pemanasan bertahap pada suhu rendah. Ada pula yang dilakukan tanpa pemanasan. Setiap metode menghasilkan kualitas minyak berbeda.

Pembuatan VCO tanpa pemanasan dengan cara mendiamkan kepala santan (krim atau kanil) selama 10–24 jam. Sebelum difermentasi, krim dicampur starter ragi Saccharomyces cerevisiae atau enzim seperti poligalakturonase, alfa amylase, protease, dan pektinase untuk memecahkan emulsi.

Setelah diaduk rata selama 5–15 menit, suspensi didiamkan. Proses fermentasi selesai setelah terbentuk 3 lapisan, yakni minyak, blondo, dan air. Lapisan minyak dikumpulkan perlahan-lahan, lalu disaring dengan kertas saring. Minyak itulah yang dipasarkan sebagai VCO.

Sementara itu, teknologi VCO dengan pemanasan mudah diterapkan oleh pekebun di pedesaan. Sebab, masyarakat pedesaan sudah terbiasa memproduksi minyak kelapa melalui pemanasan untuk dikonsumsi sendiri. Berikut ini teknik pengolahannya.

Kupas buah kelapa berumur tua, 11–12 bulan lalu dibelah. Parut secara manual, atau keluarkan daging buah, lalu diparut dengan mesin pemarut. Parutan kelapa ditambah air dengan perbandingan 1:2.

Peras dengan tangan, lalu saring untuk memperoleh santan. Bisa pula menggunakan alat pemeras santan (santan expeller). Tuangkan santan ke dalam wadah transparan, lalu diamkan selama 2–3 jam hingga terbentuk 2 lapisan, yaitu kepala santan (krim) dan air.

Pisahkan krim dari skim dengan cara menyedot bagian skim ke luar. Pemisahan dapat pula dilakukan dengan alat pemisah krim. Tuangkan krim ke dalam wajan, lalu panaskan perlahan pada suhu 95–100°C hingga terbentuk minyak dan blondo.

Saat blondo masih berwarna putih, bahan diangkat dan didinginkan. Biarkan selama 1 jam, lalu saring untuk memisahkan minyak dan blondo. Minyak dipanaskan lagi selama 10–15 menit untuk menghilangkan partikel air yang masih tersisa.

Dinginkan dan saring untuk mendapatkan minyak kelapa murni. Blondo yang terpisah dipanaskan kembali untuk mendapatkan minyak goreng kualitas tinggi.

5 Jenis Pemangkasan Tanaman Kopi agar Produktivitasnya Maksimal

5 Jenis Pemangkasan Tanaman Kopi agar Produktivitasnya Maksimal

Dalam budidaya kopi, pemangkasan cabang merupakan salah satu kegiatan perawatan yang penting untuk dilakukan. Pemangkasan tanaman kopi yang tepat, akan membuat pertumbuhan tanaman dan hasil panennya optimal. Pemangkasan bertujuan untuk membuang beberapa cabang yang tidak produktif dan tumbuh tidak terkendali. Selain itu, pupuk yang diberikan dapat diserap baik bagi tanaman untuk pembentukan bunga dan biji kopi.

Oleh karena itu, pemangkasan cabang kopi perlu dilakukan secara berkala. Proses pemangkasan tanaman kopi membutuhkan keahlian, pemahaman, dan metode pemangkasan yang tepat.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, berikut penjelasan lengkap seputar pemangkasan tanaman kopi.

Pemangkasan Bentuk

Metode pemangkasan kopi yang pertama yaitu pemangkasan bentuk. Sesuai dengan namanya, pemangkasan ini bertujuan untuk membuat bentuk tanaman kopi lebih proporsional.
Tanaman kopi dipangkas supaya tidak terlalu tinggi dan memiliki cabang yang banyak dan tumbuh menyamping. Bentuk yang proporsional ini memudahkan dalam perawatan dan proses pemanenan.

Pemangkasan Produksi

Tanaman kopi membutuhkan makanan yang cukup untuk dapat memproduksi biji kopi. Makanan ini di dapat dari pemberian unsur hara yang diberikan pada saat proses pemupukan.
Cabang tanaman kopi yang terlalu banyak, membuat produksi biji kopi tidak dapat maksimal. Hal ini karena unsur hara yang diserap akan dibagi ke berbagai cabang, sehingga setiap cabang hanya mendapatkan sedikit makanan.

Pemangkasan Rejuvinasi

Setiap tanaman memiliki umur produktivitasnya masing-masing. Tanaman kopi memiliki umur produktivitas dari umur 5 tahun sampai 20 tahun. Ketika sudah melewati umur 20 tahun, produksi biji kopi akan terus menurun.

Pada tahap ini diperlukan peremajaan tanaman kopi. Rejuvenasi atau peremajaan dapat dilakukan dengan metode pemangkasan cabang tanaman kopi. Cabang yang sudah dipotong, akan tumbuh cabang baru yang dapat memproduksi biji kopi lebih banyak lagi.

Pemangkasan Sisi

Pemangkasan sisi atau side pruning adalah pemangkasan cabang tanaman kopi yang hanya dilakukan pada satu sisi dan sisi yang berlawanan tetap dibiarkan. Metode ini bertujuan untuk membentuk cabang tanaman kopi yang baru. Akan tetapi, cabang yang berlawanan yang tetap dibiarkan, masih dapat memproduksi biji kopi.

Pemangkasan Total

Berbeda dengan pemangkasan samping yang masih menyisakan satu sisi tanaman untuk tetap berproduksi. Pada pemangkasan total, semua cabang tanaman kopi dipotong, tanpa menyisakan cabang satupun.

Metode pemangkasan yang satu ini kurang direkomendasikan, karena produksi biji kopi akan terhenti selama 2 tahun. Pemangkasan ini hanya dilakukan pada tanaman yang terkena hama penyakit yang cukup parah, sehingga untuk menghilangkannya harus dilakukan pemangkasan total.

Bagikan:

Mengenal Varietas Jagung Fungsional Sebagai Sumber Pangan Sehat

Mengenal Varietas Jagung Fungsional Sebagai Sumber Pangan Sehat

Tanaman jagung berasal dari benua Amerika dan disebarkan ke benua Eropa oleh Colombus (penemu benua Amerika), selanjutnya para penjelajah dan pedagang membawa jagung ke benua Asia dan saat ini tanaman jagung sudah menyebar ke seluruh dunia. Di Indonesia, tanam jagung sudah dikenal sekitar 400 tahun yang lalu, didatangkan oleh orang Portugis dan Spanyol.

Jagung merupakan tanaman semusim dengan batang tumbuh tegak, berakar serabut dan mempunyai tinggi antara 1-3 m. Tanaman jagung banyak dibudidayakan karena penyebarannya sangat luas, tanaman tersebut mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai lingkungan. Jagung tumbuh dengan baik di wilayah yang berada pada 58°LU dan 50° LS, sampai ketinggian lebih dari 3.000 m dpl, dengan kondisi curah hujan tinggi sampai rendah, lahan marginal sampai subur dan dari wilayah beriklim tropis (panas) sampai sub tropis.

Tanaman jagung termasuk tanaman menyerbuk silang, oleh karena itu peluang menyerbuk sendiri kurang dari 50% sehingga tanaman jagung mendapat serbuksari dari tanaman jagung yang ada di sekitarnya. Tepungsari dapat diterbangkan oleh angin sampai ratusan meter tergantung kecepatan angin. Linnaeus, ahli Botani mengklasifikasikan tanaman jagung sebagai berikut :

Kedudukan tanaman jagung dalam taksonomi, yaitu :

Kingdom  : Plantae

Divisio       : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas          : Monocotyledoneae

Ordo           : Poales

Famili         : Gramineae

Genus        : Zea

Spesies      : Zea mays L.

Selain sebagai sumber karbohidrat, jagung juga merupakan sumber protein yang penting dalam menu masyarakat di Indonesia. Jagung kaya akan komponen pangan fungsional, termasuk serat pangan yang dibutuhkan tubuh, asam lemak esensial, isoflavon, mineral (Ca, Mg, K, Na, P, Ca dan Fe), antosianin, betakaroten (provitamin A), komposisi asam amino esensial, dan lainnya.

Saat ini telah terjadi pergeseran filosofi dalam mengkonsumsi makanan, seiring dengan meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Bahan dan produk pangan tidak lagi hanya dilihat dari aspek pemenuhan gizi dan sifat sensorinya. Bahkan sifat pangan fungsional spesifik yang berperan dalam kesehatan telah menjadi pertimbangan penting. Hal ini memberi kesempatan bagi pengolahan jagung untuk dipromosikan sebagai bahan pangan sehat masa depan.

Pangan fungsional saat ini mulai berkembang, seiring dengan semakin tingginya permintaan akan pangan fungsional dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, meningkatnya penderita penyakit degeneratif dan populasi lansia, pengembangan produk komersial, adanya bukti ilmiah atas manfaat komponen pangan fungsional, dan berkembangnya teknologi pangan. Jagung sebagai bahan pangan akan semakin diminati konsumen, terutama bagi yang mementingkan pangan sehat, dengan harga terjangkau bagi semua kalangan.

Varietas jagung yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian hingga Oktober tahun 2022 sebanyak 361 varietas, yang terdiri dari jagung hibrida sebanyak 298 varietas, jagung komposit sebanyak 59 varietas dan jagung hibrida produk rekayasa genetik (PRG) sebanyak 4 varietas.

Varietas jagung dengan sifat khusus adalah varietas jagung yang memiliki karakter tertentu yang memberikan manfaat lebih untuk kesehatan dan/atau nilai ekonomi. Jagung dengan sifat khusus bisa dalam bentuk jagung hibrida atau jagung komposit.

Jagung khusus (specialty corn) mempunyai sifat khas, yaitu mengandung nutrisi lebih tinggi dibanding jagung biasa/normal. Oleh karena kandungan nutrisi yang berfungsi khusus dan lebih tinggi tersebut, maka jagung khusus dikenal sebagai jagung fungsional. Gen resessif pada umumnya mengatur sifat khusus yang dimiliki jagung fungsional, sehingga penanamannya memerlukan isolasi agar tidak diserbuki oleh jagung lain. Jika jagung fungsional diserbuki oleh tepung sari biasa, maka efek senia (pengaruh tepungsari) mengakibatkan keunggulan khusus menjadi hilang.

Specialty Corn sebagai pangan fungsional dibedakan berdasarkan sifat khas yang dimiliki, antara lain :

a. Jagung QPM (Quality Protein Maize) atau High Lysine Corn.

Jagung berkualitas protein tinggi mengandung gen mutan opaque-2 yang mengakibatkan dua asam amino esensial lisin dan triptofan lebih tinggi dua kali lipat dari jagung biasa.

Manfaat jagung QPM adalah mengatasi penyakit busung lapar, menambah dan memperbaiki nilai nutrisi pada ibu hamil dan menjaga keseimbangan bobot badan.

Varietas jagung komposit QPM yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian antara lain Srikandi Kuning 1 dan Srikandi Putih 1, adapun untuk varietas jagung hibrida QPM antara lain Bima 12Q, Bima 13Q, Bima Putih 1 dan Bima Putih 2

b. Jagung Provit A Tinggi

Jagung Provit A adalah jagung yang mengandung vitamin A atau beta carotene tinggi.

Manfaat jagung Provit A adalah menghindari penyakit rabun dan buta lebih dini/katarak, membantu pertumbuhan jaringan, tulang dan digi, meningkatkan pertumbuhan anak balita, membantu pembentukan hormon untuk proses reproduksi, mengatur sistem kekebalan tubuh, mencegah infeksi dengan memproduksi sel darah putih dan menangkal penyakit jantung dan kanker.

Varietas jagung komposit Provit A Tinggi yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian antara lain Provit A1 dan Provit A2 adapun untuk varietas jagung hibrida Provit A Tinggi diantaranya Bima Provit A1

c. Jagung Pulut

Jagung Pulut (Waxy Corn) adalah jagung yang bijinya mengandung amilopektin tinggi atau amilosa rendah sehingga bersifat lengket bila direbus. Semakin tinggi kadar amilopektin maka jagung akan semakin lunak, pulen dan gurih.

Jagung pulut dimanfaatkan untuk bahan industri, pakan, kertas dan tekstil. Selain itu, petani menanam jagung pulut untuk tujuan panen muda yang dijual sebagai jagung rebus karena teksturnya yang pulen dan gurih.

Varietas jagung pulut komposit yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian antara lain Pulut URI 1 dan Pulut URI 2 adapun untuk varietas jagung pulut hibrida antara lain Pulut URI 3 H

d. Jagung Antosianin Tinggi

Jagung antosianin tinggi adalah jagung dengan biji berwarna ungu yang memiliki kadar antosianin yang tinggi lebih banyak dari jagung biasa.

Manfaat jagung antosianin tinggi adalah untuk menghambat proses aterogenesis dengan mengoksidasi lemak jahat di tubuh, meningkatkan memori otak, mencegah penyakit neurologis dan juga dapat dimanfaatkan untuk industri makanan seperti es krim dan kue.

Varietas jagung antosianin tinggi yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian antara lain Srikandi Ungu 1 (jagung komposit) dan Fancy 111 (jagung hibrida).

Standar minimal komoditas tanaman pangan yang memiliki sifat khusus berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 681/HK.540/C/11/2019 tentang Prosedur Operasional Standar Penilaian Varietas dalam Rangka Pelepasan Varietas Tanaman Pangan antara lain :

· Berkualitas protein tinggi: Lisin (lebih besar sama dengan 0,355%), Triptofan (lebih besar sama dengan 0,075%);

· Pulut : Amilopektin (lebih besar sama dengan 85%), Amilosa (lebih kecil sama dengan 15%);

· Antosianin tinggi : (lebih besar sama dengan 35 µg/g);

· Provit A tinggi : (?-carotene lebih besar sama 0,08 µg/g);

· Kandungan lemak tinggi : (lebih besar sama dengan 7,5%);

· Sangat genjah (lebih kecil sama dengan 80 hst) – genjah (81-95 hst);

· Zink (Zn) tinggi : (7 mg/100 g);

· Biomassa tinggi : (75 ton/ha, umur 75-80 hst).

 

Sumber: pertanian.go.id

Bagikan:

Menjawab Tantangan Pengembangan Benih Kedelai

Menjawab Tantangan Pengembangan Benih Kedelai

Menurut Wulan Joe (2011:3), Kedelai, atau kacang kedelai, adalah salah satu tanaman jenis polong-polongan yang menjadi bahan dasar banyak makanan dari Asia Timur seperti susu, kecap, tahu, dan tempe. Berdasarkan peninggalan arkeologi, tanaman ini telah dibudidayakan sejak 3500 tahun yang lalu di Asia Timur.

Kedelai merupakan sumber utama protein nabati dan minyak nabati dunia. Penghasil kedelai utama dunia adalah Amerika Serikat, meskipun kedelai praktis baru dibudidayakan masyarakat di luar Asia setelah 1910.

M. Muchlis Adie, peneliti kedelai senior di Balai Penelitian Tanaman Aneka kacang dan Umbi, menyatakan kedelai atau glycine max bukan tanaman asli Indonesia. Orang China lah yang pertama kali menggunakan kacang kedelai sebagai bahan makanan. Sekitar 1100 SM, kacang kedelai telah ditanam dibagian selatan tengah China dan dalam waktu singkat menjadi makanan pokok bangsa China. Penyebaran kedelai di kawasan Asia meliputi Jepang, Indonesia, Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Birma, Nepal, dan India.

Kebutuhan komoditas kedelai di Indonesia meningkat setiap tahunnya seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan berkembangnya industri pangan berbahan baku kedelai. Peningkatan produktivitas tanaman sangat dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas benih bersertifikat yang diikuti dengan aplikasi teknologi budidaya lainnya yang digunakan secara konsisten oleh petani dalam setiap usahataninya.

Naiknya rata-rata harga kedelai impor pada bulan februari 2022 hingga menembus angka Rp 12.600/kg tertinggi sejak tahun 2018, merupakan salah satu peluang dalam pengembangan kedelai di dalam negeri, yang saat ini hanya berkontribusi tidak lebih dari 20%. Pada prinsipnya usaha tani kedelai berkembang, maka sistem perbenihan kedelaipun akan berkembang pula.

Dukungan dari Direktorat Perbenihan untuk mendukung kegiatan penyediaan benih kedelai tahun 2022, antara lain melalui alokasi kegiatan perbanyakan benih sumber kedelai di BBI seluas 155 ha, kerjasama perbanyakan benih sumber antara Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dan Badan Litbang melalui BPTP seluas 38 ha (alokasi di provinsi Jambi, Riau dan Jawa Barat) dan kegiatan Pengembangan Petani Produsen Benih Tanaman Pangan (P3BTP) Kedelai seluas 500 ha.

Selain dari sisi penyediaan benih sumber, Direktorat Perbenihan juga memberikan dukungan dari sisi penyediaan varietas unggul baru (VUB), pada tahun 2021 telah dilepas 6 VUB kedelai dengan ciri khas dan keunggulan masing-masing, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi pengembangan benih kedelai ke depannya.

Target pencapaian produksi kedelai tahun 2022 sebesar 1 juta ton. Ada 10 strategi yang dicanangkan oleh Direktorat Aneka Kacang dan Umbi untuk mencapai target tesebut antara lain melalui perlunya payung hukum Peraturan Presiden gerakan bangkit kedelai, sumber pembiayaan melalui dana KUR, CSR, penerapan teknologi budidaya monokultur, tumpang sisip, tumpang sari; penyiapan offtaker, kebijakan tata niaga kedelai, bantuan alsintan dan penyiapan resi gudang.

Dari sisi penyediaan benih, pemanfaatan VUB diharapkan dapat berkontribusi terhadap ketersediaan benih dengan provitas tinggi >2 ton/ha sehingga target pencapaian target produksi 1 juta ton dengan provitas 1,7 ton/ha dapat tercapai.

VUB kedelai yang dilepas sejak tahun 2011-2021 tercatat sebanyak 29 varietas yang memiliki potensi hasil > 2,5 ton/ha yang memiliki keunggulan masing-masing. Saat ini untuk kedelai masih didominasi varietas Anjasmoro namun VUB Detap 1 mulai menyebar luas. Beberapa VUB sudah memiliki ukuran biji yang besar dan kandungan protein yang tinggi di atas 42% yang bisa menjadi varietas tandingan untuk substitusi kedelai impor.

Dalam pengembangan kedelai, unsur manajemen lapang sangat penting, antara lain melalui input teknologi seperti jarak tanam dan pemberian pupuk yang terbukti bisa meningkatkan hasil 2 kali lipat lebih.

Selain itu, untuk menjawab tantangan penyediaan benih VUB kedelai, maka perlu dirancang sistem informasi keberadaan benih sumber, bimbingan pola tanam Good Agricultural Practices (GAP) kepada petani, pembinaan dan pendampingan penangkar dalam wujud introduksi teknologi, yang dilakukan melalui beberapa fase pendampingan teknologi, sejak fase penanaman dengan benih berlabel hingga sertifikasi dan pengujian benih.

Dukungan dari sisi regulasi juga tidak kalah pentingnya, terutama dari sisi pengawasan peredaran dan sertifikasi benih. Pengawasan peredaran dan sertifikasi benih kedelai pada dasarnya bertujuan agar benih yang dimanfaatkan oleh user atau pengguna adalah benih yang terjamin jenis, varietas dan memenuhi kesesuaian mutu sesuai persyaratan yang ditentukan dalam perundangan. Pengawasan peredaran meliputi pembinaan dan pengawasan dalam peredaran benih (Keputusan Menteri Pertanian Nomor 992/2018), dan Sertifikasi benih kedelai dapat dilakukan melalui sertifikasi benih baku, sertifikasi melalui pemurnian varietas dan sertifikasi benih lokal (Keputusan Menteri Pertanian Nomor 620/2020).

Sumber: pertanian.go.id

Manfaat Pendampingan Bagi Petani Kopi

Manfaat Pendampingan Bagi Petani Kopi

Tiga tahun terakhir, perhatian pegiat kopi kepada robusta makin besar. Harap mafhum, 85% kopi di Indonesia merupakan jenis robusta. Kementerian Pertanian mencatat luas lahan kopi di Indonesia pada 2021 mencapai 1.257.790 ha.

Dari luasan itu, 83% di antaranya merupakan kebun robusta di dataran rendah hingga ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Pendampingan ke petani kopi robusta menyebabkan kualitas buah melonjak signifikan.

Aris Mawardi di Banyuwangi, Jawa Timur, sejak 2015 mendampingi 50 petani. Pemuda 38 tahun itu menekankan pentingnya pemetikan buah kopi matang berkulit merah. Petik merah mengoptimalkan mutu kopi dan merangsang pembuahan fase berikutnya.

Hasil pendampingan itu membuahkan hasil. Para petani mampu menjual Rp45.000 per kg (harga per Januari 2023) kopi beras. Bandingkan dengan sebelum pendampingan, mereka menjual paling banter Rp20.000 per kg kopi beras.

Nun di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat harga jual kopi beras robusta terkerek hingga Rp47.000 per kg kopi beras. Harga jual kopi beras sebelumnya Rp19.000—Rp23.000 per kg.

Menurut petani kopi setempat, Suhandi, peningkatan harga seiring kian baiknya mutu kopi setelah adanya pendampingan.

Menurut Ketua Program Studi Pascasarjana Sosiologi Pedesaan, Institut Pertanian Bogor, Dr. Lala M. Kolopaking, M.S., tren kopi yang tengah naik daun bisa jadi pemantik generasi muda tertarik untuk terjun di pertanian terutama di bidang hulu atau terjun ke kebun.

Lala yang melakukan pembinaan di Desa Purwabakti, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu tidak sekadar mengedukasi mengenai budidaya sehingga harga optimal.

Pasalnya Doktor School of Social Science alumnus University Scinece Malaysia itu juga kerap melibatkan pemuda setempat untuk aktif dalam budidaya kopi. Menurut Lala regenerasi menjadi kunci agar bisnis kopi kian langgeng.

Apalagi pasar terbuka, permintaan kian tinggi. Tingginya permintaan kopi itu menunjukkan, robusta bukan kopi inferior, faktanya robusta asal Indonesia banyak diminati konsumen mancanegara.

Bagikan:

Manfaat Tak Biasa dari Tanaman Jagung

Manfaat Tak Biasa dari Tanaman Jagung

Jagung tidak hanya sebatas sebagai bahan pangan. Akan tetapi, faktanya dari tanaman jagung juga bermanfaat di sektor olahan nonpangan. Berikut ini manfaat jagung yang jarang diketahui oleh masyarakat umum.

Jagung menjadi listrik

Jangan sia-siakan batang dan daun jagung. Riset Dr. Bruce E. Logan, peneliti dari Pennsylvania State University bersama rekan-rekan menunjukkan, limbah itu potensial sebagai sumber energi alternatif.

Selulosa asal batang dan daun jagung dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik. Batang dan daun jagung mengandung 70% selulosa atau hemiselulosa. Dengan bantuan bakteri anaerob, material organik itu diubah menjadi listrik. Melalui proses uap panas, rantai karbon gula terlepas.

Ini menjadi sumber makanan bakteri anaerob. Sebagai imbalannya, bakteri melepaskan elektron yang menghasilkan arus listrik. Sayangnya, daya listrik yang dihasilkan setiap meter persegi mikroba hanya 1 Watt. Artinya, butuh puluhan meter persegi mikroba untuk menerangi sebuah kamar dengan 1 bohlam.

Plastik dari jagung

Di Indonesia, jagung masih dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sementara itu, di Amerika jagung dijadikan bahan dasar plastik. Cargill Dow Polymers, perusahaan patungan antara Cargill Inc dan Dow Chemical, menggiling jagung menjadi tepung untuk dipisahkan karbohidratnya.

Karbohidrat lantas diolah menjadi glukosa yang lalu difermentasi menjadi asam laktat. Asam laktat dipekatkan menjadi produk antara lain berupa laktida kotor. Setelah dimurnikan, laktida itu diolah menjadi plastik. Kualitas dan harga plastik jagung itu bersaing dengan plastik konvensional asal pengolahan minyak mentah.

Jagung pabrik etanol

Etanol sejak lama didaulat sebagai salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi. Biasanya, etanol didapat dari tebu, singkong, dan biji jagung. Daun dan tangkai jagung, meski mengandung selulosa yang dapat diolah menjadi etanol, tidak dimanfaatkan karena prosesnya sulit dan tidak ekonomis.

Di Amerika Serikat, peneliti di Universitas Negara Bagian Michigan menemukan 2 varietas jagung. Keduanya memiliki enzim yang dapat memecah selulosa dan hemiselulosa. Tangkai dan daun jagung menjadi glukosa—gula sederhana bahan baku etanol. Kelak, tangkai dan daun Zea mays itu juga dapat menghasilkan etanol setelah didiamkan beberapa lama.

Jagung pengganti pinus

Ini kabar gembira bagi industri kayu lapis. Milagros Hojilla-Evangelista, ahli kimia Agricultural Research Service di Amerika Serikat menemukan protein jagung yang dapat menggantikan resin getah pinus sebagai lem kayu lapis.

Ia membandingkan kekuatan 2 kayu lapis berukuran 30 cm yang menggunakan lem asal jagung dan resin getah pinus. Keduanya ditempa untuk mengetahui tingkat kekuatan masing-masing. Hasilnya, daya rekat lem jagung itu ternyata setara dengan lem yang terbuat dari resin getah pinus.

Bagikan:

× Live Chat