Jagung tidak hanya sebatas sebagai bahan pangan. Akan tetapi, faktanya dari tanaman jagung juga bermanfaat di sektor olahan nonpangan. Berikut ini manfaat jagung yang jarang diketahui oleh masyarakat umum.
Jagung menjadi listrik
Jangan sia-siakan batang dan daun jagung. Riset Dr. Bruce E. Logan, peneliti dari Pennsylvania State University bersama rekan-rekan menunjukkan, limbah itu potensial sebagai sumber energi alternatif.
Selulosa asal batang dan daun jagung dipakai untuk menghasilkan tenaga listrik. Batang dan daun jagung mengandung 70% selulosa atau hemiselulosa. Dengan bantuan bakteri anaerob, material organik itu diubah menjadi listrik. Melalui proses uap panas, rantai karbon gula terlepas.
Ini menjadi sumber makanan bakteri anaerob. Sebagai imbalannya, bakteri melepaskan elektron yang menghasilkan arus listrik. Sayangnya, daya listrik yang dihasilkan setiap meter persegi mikroba hanya 1 Watt. Artinya, butuh puluhan meter persegi mikroba untuk menerangi sebuah kamar dengan 1 bohlam.
Plastik dari jagung
Di Indonesia, jagung masih dimanfaatkan untuk pakan ternak. Sementara itu, di Amerika jagung dijadikan bahan dasar plastik. Cargill Dow Polymers, perusahaan patungan antara Cargill Inc dan Dow Chemical, menggiling jagung menjadi tepung untuk dipisahkan karbohidratnya.
Karbohidrat lantas diolah menjadi glukosa yang lalu difermentasi menjadi asam laktat. Asam laktat dipekatkan menjadi produk antara lain berupa laktida kotor. Setelah dimurnikan, laktida itu diolah menjadi plastik. Kualitas dan harga plastik jagung itu bersaing dengan plastik konvensional asal pengolahan minyak mentah.
Jagung pabrik etanol
Etanol sejak lama didaulat sebagai salah satu alternatif energi pengganti minyak bumi. Biasanya, etanol didapat dari tebu, singkong, dan biji jagung. Daun dan tangkai jagung, meski mengandung selulosa yang dapat diolah menjadi etanol, tidak dimanfaatkan karena prosesnya sulit dan tidak ekonomis.
Di Amerika Serikat, peneliti di Universitas Negara Bagian Michigan menemukan 2 varietas jagung. Keduanya memiliki enzim yang dapat memecah selulosa dan hemiselulosa. Tangkai dan daun jagung menjadi glukosa—gula sederhana bahan baku etanol. Kelak, tangkai dan daun Zea mays itu juga dapat menghasilkan etanol setelah didiamkan beberapa lama.
Jagung pengganti pinus
Ini kabar gembira bagi industri kayu lapis. Milagros Hojilla-Evangelista, ahli kimia Agricultural Research Service di Amerika Serikat menemukan protein jagung yang dapat menggantikan resin getah pinus sebagai lem kayu lapis.
Ia membandingkan kekuatan 2 kayu lapis berukuran 30 cm yang menggunakan lem asal jagung dan resin getah pinus. Keduanya ditempa untuk mengetahui tingkat kekuatan masing-masing. Hasilnya, daya rekat lem jagung itu ternyata setara dengan lem yang terbuat dari resin getah pinus.
Bagikan: